Rabu, 07 September 2022

Kodim 0731/Klp Menyelenggarakan Sosialisasi TMBKKT

Kodim 0731/Klp Menyelenggarakan Sosialisasi TMBKKT

Kulon Progo. Kodim 0731/Kulon Progo menyelenggarakan Sosialisasi TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu (TMBKKT), di Aula Makodim dengan narasumber Dandim 0731/Klp Letkol Inf Nurwaliyanto, Ibu Afrizah Satgas PPS DIY dan dr. Mz. Faturachman, M.Sc., dari BKKBN DIY Bidang KB-KR, dengan peserta para Babinsa Jajaran Kodim 0731/Klp, Kamis (08/09/22).

Mengawali kegiatan, Letkol Inf Nurwaliyanto mengatakan bahwa sosialisasi dan pembekalan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam upaya memberikan bekal pengetahuan peserta khususnya Babinsa, agar dalam perannya nanti dapat bersinergi dengan instansi kewilayahan, sehingga dapat membantu program pembangunan keluarga, kependudukan serta keluarga berencana sesuai harapan pemerintah.

Lebih lanjut Dandim mengatakan, masalah kependudukan merupakan hal yang sangat dominan di negara kita ini, salah satu contohnya adalah jumlah penduduk yang sangat besar namun kualitas sumber daya manusia masih sangat rendah, hal ini yang mendorong pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan pembekalan seperti yang kita laksanakan saat ini. 

Sejalan dengan hal tersebut maka peran TNI khususnya Babinsa sangat dibutuhkan dalam upaya membantu PLKB dalam penggerakan pelayanan KB dan sebagai penggerak dan motivator dalam bidang kegiatan fisik maupun non fisik.  Dalam bidang keluarga berencana, untuk tahun 2022 target pencapaian akseptor MOW, MOP, IUD, Implant, Suntik, PIL dan Condom telah ditentukan. Kemudian dalam bidang penanganan stunting, Kulon Progo menaruh harapan besar dan sangat optimis dalam upaya penurunan stunting. Saat ini Kulon Progo berada di peringkat tiga terbaik Nasional dalam capaian penanganan kasus stunting. Saya berharap kepada para Babinsa dan seluruh aparat kewilayahan untuk berperan aktif dan berkontribusi membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Ibu Afrizah Satgas PPS DIY menjelaskan, stunting adalah kekurangan gizi kronis pada bayi di seribu hari pertama kehidupan, yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak, seorang anak dianggap mengalami stunting jika tinggi badan mereka lebih pendek dari standar usianya. 
 
Penyebab stunting antara lain pengasuhan yang tidak baik, kurangnya makanan bergizi, terbatasnya layanan kesehatan dan pembelajaran yang berkualitas, kurangnya air bersih dan sanitasi.  

Dampak stunting jangka pendek antara lain terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan metabolisme tubuh.  Sedangkan dampak stunting jangka panjang yakni menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah terpapar penyakit, meningkatnya risiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh daerah, kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua.  Data stunting tahun 2022 di Kabupaten Kulon Progo sejumlah 2227 balita.
dr. Mz. Faturachman, M.Sc., BKKBN DIY Bidang KB-KR mengatakan Kabupaten Kulon Progo data stunting paling rendah se-DIY. Dukungan BKKBN terhadap pelayanan strategis yakni peningkatan kualitas pelayanan dan pemberian faskes KB, penggerakan dan pembinaan kesertaan ber-KB fokus pada penggunaan KB MKJP.  Akselerasi yang dilaksanakan oleh PLKB/PKB antara lain pelayanan dan pembinaan pasca pelayanan. Jumlah wanita usia subur dan kesertaan ber-KB di Kulon Progo masih rendah, sehinga kami minta tolong kepada para Babinsa untuk mengajak warga binaannya untuk mengikuti program KB dan pendewasaan usia perkawinan minimal usia 21 tahun. (Pendim0731).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengerjaan Sasaran Fisik TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2023 Kodim 0731/Kulon Progo Capai Lima Puluh Persen

KULON PROGO. Sampai hari Jumat tanggal 19 Mei 2023, pengerjaan rabat beton yang merupakan sasaran fisik kegiatan TMMD Sengkuyun...